Minggu, 02 Agustus 2015

Pembelajaran Akselerasi

pembelajaran akselerasi

Tahap – tahap dalam pembelajaran akselerasi adalah
I.            Persiapan
Proses belajar dimulai dari adanya minat untuk mempelajari sesuatu. Untuk melakukan aktivitas belajar, individu melakukan persiapan yang relevan dengan usaha yang diperlukan untuk melakukan aktivitas belajar.
Adapun persiapan yang diperlukan adalah :
  1. Menyiapkan mental siswa menjadi aktif.
  2. Menghapus hambatan-hambatan dalam belajar.
  3. Meningkatkan minat dan rasa ingin tahu siswa.
  4. Ciptakan siswa yang aktif yang dapat b siswa keluar berpikir dan menciptakan.
  5. Buat siswa keluar dari isolasi dan ajaklah mereka melihat masyarakat disekitar.
II.            Presentasi
Adanya minat untuk mempelajari suatu pengetahuan atau keterampilan diikuti dengan tahap brikutnya yaitu presentasi. Dalam pembelajaran ini individu mulai berkenalan dengan pengetahuan dan keterampilan yang diminayti untuk dipelajari.
III.            Latihan
Pada tahap latihan ini individu mulai mengintegrasikan pengetahuan dan keterampilan yang dipelajari dengan pengetahuan dan keterampilan yang diimplementasikan sebelumnya.
IV.            Performa
Dalam tahap ini individu mulai melakukan performa atau penampilan melalui aplikasi pengetahuan keterampilan yang telah dipelajari dalam situasi yang nyata.
Perbedaan kelas akselerasi dengan kelas biasa diantaranya
  1. Sistem belajar
Sistem pembelajaran pada kelas akselerasi ini terdapat proses pembelajaran yang dapat menumbuhkan sistem pembelajaran yang inovatif dan kondusif, dengan cara menumbuhkan rasa kreatifitas peserta didik.
2. Waktu belajar
Waktu belajar pada kelas akselerasi ini dilakukan tidak hanya dikelas saja. Tetapi dengan pembelajaran diluar kelas, untuk praktek secara langsung dalam kegiatan praktikum yang diberikan oleh guru.
3. Target kurikulum
Dalam target kurikulum kelas akselerasi ini adalah siste paket. Dimana peserta didik dapat menyelesaikan pendidikan dengan cepat, sebelum waktunya.
4.  Sarana prasarana
Dalam sarana dan prasarana kelas akselerasi harus sebisa mungkin di upayakan karena untuk menunjang kegiatan PBM yang dilakukan didalam kelas.
5.  Tenaga pengajar pendidik
Agar peserta didik dapat mengembangkan kreatifitas dan kemampuan yang dimilikinya. Pendidik harus dapat memiliki kualitas yang baik dalam kualitas profesional, memiliki standart kelayakan, dan kemampuan yang maksimal dalam daya pikirnya.
KURIKULUM
Kurikulum program percepatan belajar adalah :
1. Kurikulum nasional dan muatan lokal yang dimodifikasi dengan penekanan pada materi esensial dan dikembangkan melalui sistem pembelajaran yang dapat memacu dan mewadahi integrasi antara pengembangan spiritual, logika, etika, dan estetika, serta dapat mengembangkan kemampuan berpikir holistik, kreatif, sistemik, dan konvergen, untuk memenuhi tuntunan masa kini dan masa mendatang.
2. Kurikulum nasional dan muatan lokal yang dikembangkan secara berdiferensiasi untuk memenuhi pendidikan peserta didik yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa dengan cara memberikan pengalaman belajar yang berbeda dalam arti kedalaman, keluasan, percepatan, maupun jenisnya.
3. Pengembangan kurikulum berdiferensiasi untuk program percepatan belajar dapat dilakukan dengan melakukan modifikasi kurikulum nasional dan muatan lokal dengan cara sebagai berikut :
a. Modifikasi alokasi waktu, yang disesuaikan dengan kecepatan belajar bagi siswa yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa.
b. Modifikasi isi/materi, dipilih yang esensial.
c. Modifikasi sarana-prasarana, yang disesuaikan dengan karakteristik siswa yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa yakni senang menemukan sendiri pengetahuan baru.
d. Modifikasi lingkungan belajar yang memungkinkan siswa memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa dapat memenuhi kehausan akan pengetahuan.
e. Modifikasi pengelolaan kelas, yang memungkinkan siswa dapat bekerja di kelas, baik secara mandiri, berpasangan, maupun berkelompok.
4. Struktur program (jumlah jam setiap mata pelajaran) sama dengan kelas reguler, hanya perbedaannya terletak pada waktu penyelesaian kurikulum tersebut lebih dipercepat dari pada kelas reguler. Untuk itu sekolah dapat menyusun kalender pendidikan khusus untuk program percepatan belajar.
Bagaimana cara implementasi ???
Anak berbakat memiliki kepribadian yang unik. Umumnya mereka memiliki minat yang kuat terhadap berbagai bidang yang menjadi interestnya, sangat tertarik terhadap berbagai persoalan moral dan etika, sangat otonom dalam membuat keputusan dan menentukan tindakan. Sejumlah karakteristik yang unik ini jika tidak dipahami dengan benar oleh para pendidik dan orang tua, maka akan menimbulkan persepsi seolah-olah anak berbakat adalah individu yang keras kepala, tidak mau kompromi bahkan ada yang secara ekstrim menilai anak berbakat rendah sikap.
Mempertimbangkan keunikan karakteristik kepribadian anak berbakat seperti tersebut di atas maka diperlukan cara-cara khusus dalam mengelola atau memfasilitasi kegiatan belajar anak berbakat. Sikapnya yang otonom dipadu dengan task commitment yang tinggi dan minatnya terhadap banyak aspek kehidupan serta nilai-nilai moral maka wajar jika anak berbakat memiliki perilaku belajar yang berbeda dengan anak umum.
Mereka membutuhkan layanan pendidikan spesifik agar potensi keberbakatannya dapat berkembang sehingga mencapai aktualisasi diri yang optimal. Mendorong aktualisasi potensi keberbakatan anak, pada perkembangannya akan menjadi salah satu pilar kekuatan bangsa dalam pertarungan dan persaingan antar bangsa-bangsa di era global. Tanpa pelayanan  pendidikan yang relevan, anak berbakat akan menjadi kelompok marjinal yang gagal memberikan sumbangan signifikan bagi kemajuan bangsa ini. Jika hal itu dibiarkan terus berlangsung maka sesungguhnya kita telah melakukan “penganiayaan” dan menyia-nyiakan anugerah Ilahi yang amat besar.
Salah satu koridor  pelayanan pendidikan bagi peserta didik yang memiliki kemampuan dan kecerdasan luar biasa adalah melalui program akselerasi (percepatan belajar). Sebagaimana dikatakan E. Mulayasa Menyediakan program-program khusus sebagai usaha untuk penanganan anak berbakat diantaranya adalah dengan diselenggarakannya program akselerasi sebagai layanan terhadap perbedan peorangan dalam diri siswa.
Melihat kecepatan perkembangan teknologi yang menuntut adanya SDM berkualitas, dunia pendidikan perlu segera melangkah menyelenggarakan program akselerasi (percepatan belajar). Ini perlu dilakukan sebagai pemikiran dan alternatif yang berwawasan masa depan untuk menyiapkan anak bangsa sedini mungkin sebagai calon pemimpin berkualitas namun tetap bermoral dengan menjunjung budaya dan adat ketimuran dalam menghadapi globalisasi teknologi yang penuh kompetisi. Untuk itu, siswa pemilik bakat dan kecerdasan luar biasa jauh di atas normal (yang memiliki skor IQ 125 ke atas) harus mendapat perhatian khusus. Mereka cenderung lebih cepat menguasai materi pelajaran. Keadaan ini memungkinkan, kemunculan perilaku baru, mereka akan membuat kelas kurang tertib. Disamping itu, lambat laun akan menjadikan bersangkutan melakukan perbuatan di luar kontrol. Melihat hal tersebut, siswa berkemampuan luar biasa perlu ditangani secara khusus agar dapat berkembang secara alamiah dan optimal. Yaitu lewat proses akselerasi (percepatan) belajar.
Program akselerasi atau program percepatan merupakan suatu program untuk peserta didik yang memiliki tingkat kecerdasan luar biasa atau dengan kata lain program untuk mempercepat mas studi bagi peserta didik yang memiliki tingkat kecerdasan tinggi yang berhak untuk mendapat perhatian khusus agar dipacu perkembangan prestasi dan bakatnya. Misalnya SD diselesaikan dalam 4 tahun, SMP dalam 2 tahun begitu juga dengan SMA. Dengan kata yang lebih klise, menyiapkan  “pendekar” calon pemimpin masa depan.
v  Proses pembelajarannya
Dalam proses pembelajaran ini terjadi suatu proses internalisasi pengetahuan dari diri individu. Aktivitas akan berjalan secara langsung efektif apabila seseorang yang belajar berada dalam keadaan positif dan bebas dari tertekan.
Pembelajaran akselerasi sebagai suatu cara untuk menciptakan aktivitas belajar menjadi sebuah proses yang menyenangkan.
v  Implementasi pembelajaran akselerasi terjadi pada proses belajar disekolah yang dapat memberikan beberapa keuntungan. Dalam hal ini dapat digunakan dengan memanfaatkan metode dan media yang bervariasi dan bersifat terbuka serta fleksibel.
Dalam implementasi pembelajaran akselerasi memiliki beberapa prinsip yaitu :
  1. Keterlibatan total individu akan meningkatkan hasil belajar.
  2. Kolaborasi diantara siswa akan mengakibatkan hasil belajar.
  3. Belajar yang berpusat pada aktivitas jauh lebih baik dari pada belajar yang hanya menekankan aktivitas prestasi saja.
  4. Belajar merupakan proses yang bersifat aktif bukan bersifat pasif dalam penyimpanan pengetahuan.
Berdasarkan prinsip-prinsip  tersebut menurut Meier implemetasi Accelerated Learning memiliki beberapa karakteristik utama yaitu :
  • Flexible – luwes
  • Joyful – menyenangkan
  • Multi-pathed – multi jalur
  • Ends-centered – berpusat pada tujuan
  • Collaborative – kolaboratif
  • Humanistic – manusiawi
  • Multi-sensory – multi sensor
  • Nurturing – menumbuhkan
  • Activity-centered – berpusat pada aktivitas
  • Mental/emotional – menggunakan mental emosional
  • Result based – berdasar pada  hasil
Kita dapat membandingkan karakterisitikAccelerated Learning dengan karakteristik pembelajaran tradisional agar dapat memahami praktek Accelerated Learning dengan baik. Karakteristik pembelajaran tradisional yaitu :
  • Rigid – kaku
  • Serious -serius
  • Single pathed – jalur tunggal.
  • Means centered – berorientasi pada alat
  • Competitive – kompetitif
  • Behavioral – bersifat behavioristik
  • Verbal – hanya ceramah
  • Controlling – belajar sangat terkendali
  • Material centered – berpusat pada materi
  • Mental (cognitive) – menekankan pada mental / kognitif semata
  • Time based – berbasis waktu